Cara Budidaya Flora Kesemek
Saturday, April 20, 2019
Add Comment
Walaupun asal-usulnya dari tempat subtropik, kesemek sanggup menyesuaikan diri dengan banyak sekali cuaca pada iklim sedang yang hangat, menyerupai yang dijumpai di dataran tinggi tempat tropik. Pengalaman di Asia Tenggara mengatakan bahwa iklim musiman yang menonjol tidak diperlukan. Pembudidayaan kesemek berhasil baik di dataran tinggi di atas 1000 m dpl; tetapi dijumpai juga beberapa pola pohon kesemek yang berbuah di dataran rendah, contohnya di Kucing (Sarawak).
Lahan yang ternaung penting sekali untuk menghindari kerusakan daun muda yang masih lemah dari embusan angin, dan menghindari terjadinya lecet-lecet pada buah. Pohon kesemek toleran terhadap banyak sekali tipe tanah, tetapi lebih gampang mempertahankan hasil produksi yang tinggi kalau ditumbuhkan pada tanah dalam tetapi tidak terlalu berat, dan yang baik drainasenya. Keasaman yang dianjurkan yakni pH antara 5,5-6,5.
Pohon kesemek berukuran kecil hingga sedang, 15 m atau kurang, dioesis (dioecious, berumah dua) dan adakala monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, banyak cabang, serta menggugurkan daun. Daun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3 cm, bundar, bulat telur hingga jorong, 2,5-15 × 5-25 cm, hijau kuning berkilap.
Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun, berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau kekuning-kuningan hingga merah, dengan daun kelopak yang tidak rontok.
Perbanyakan kesemek di Indonesia dan Malaysia biasanya melalui pemisahan tunas akar yang berumur beberapa tahun. Tanaman yang berasal dari benih cenderung bercabang kurus-kurus clan lemah. Di tempat subtropik, perbanyakan kesemek biasanya dilakukan dengan sambungan mata tunas remaja di atas batang bawah yang berasal dari benih. Setek sangat sulit berakar.
Saat perbanyakan yang sempurna merupakan hal yang penting, lantaran kalau masa pertumbuhan pucuk secara alami terlewati, pertumbuhan akan terhambat beberapa tahun; hal ini merupakan persoalan tersendiri pada kesemek. Sama halnya juga dengan ketika potion sedang tak berdaun, dan hati-hatilah semoga perakarannya tidak rusak.
Jarak tanam bergantung kepada kesuburan pohon dari- banyak sekali kultivar; dianjurkan variasi antara 6 m x 4,5 m (setara dengan 370 pohon/ha) dan 5 m x 2,5 m (setara dengan 800 pohon/ha). Di tempat tropik, pertumbuhan kesemek cenderung lebih subur, dan umumnya dibutuhkan jarak tanam yang lebih jarang.
Pembuangan kuncup dan penjarangan bunga dianjurkan untuk menekan kecenderungan terjadinya berbuah dua-tahunan. Tambahan pula buah-buah yang masih kecil hendaknya juga diperjarang hingga tinggal satu atau paling banyak dua butir pada setiap pucuknya, semoga diperoleh buah yang baik kualitasnya.
Pemupukan utama, baik dengan pupuk sangkar maupun pupuk buatan hendaknya dilaksanakan 1-2 bulan sebelum panen. Kelebihan nitrogen semoga dihindari, lantaran akan merangsang kesuburan tanaman, menambah rontoknya buah yang masih kecil-kecil, dan mempercepat pertumbuhan buah sehingga akan terjadi rongga di bawah daun kelopak.
Buah kesemek dipanen dengan cara tangkai buahnya dipotong, sehingga daun kelopaknya tetap melekat pada buah. Buah yang belum renta tidak akan menjadi yummy dan manis. Di Jepang, dipakai peta warna untuk memastikan bahwa buah yang dipetik itu warna kulitnya optimal. Sebagian besar kultivar sanggup disimpan buahnya di dalam ruang pendingin pada suhu + 1° C hingga -1° C selama 2-4 bulan.
0 Response to "Cara Budidaya Flora Kesemek"
Post a Comment