Cara Menanam Tanaman Pare
Monday, April 22, 2019
Add Comment
Ada dua cara pembuatan lubang tanam, yaitu :
a) Lubang tanam sejajar.
Yaitu lubang tanam dibentuk sejajar lurus tepat di tengah guludan,dan jarak lubang tanam 40-60 cm.
b) Lubang tanam dua jajar.
Lubang tanam di buat dua jajar di tiap-tiap pinggir guludan degan jarak lubang tanam sama mirip yang satu jajar(40-60cm).cara tanam mirip ini memungkinkan untuk pemasangan ajir mirip gawang(di jelaskan di bawah)
Persiapan benih
Gunakanlah selalu benih unggul berkualitas baik untuk memperoleh hasil maksimal. Benih terlebih dahulu dipecah dengan memakai penggalan kuku pada kulit luarnya pada bab pangkal benih supaya benih lebih cepat berkecambah. Setelah itu benih direndam dalam larutan fungisida Saromil (0,5 g/l)selama 10 menit. Kemudian benih disebar merata pada kertas merang/handuk, kemudian sesudah 2-3 hari benih akan keluar radikula.
PENANAMAN
Ada tiga cara penanaman pare yaitu :
Cara pertama :
Yaitu benih di masukan eksklusif ke lubang tanam dan ditutup bubuk jerami.
Cara ke dua :
Yaitu benih direndam terlebih dahulu dalam air higienis selama 10-12 jam, sesudah di angkat kemudian bibit di peram (di bungkus dengan handuk basah) sampai mentik (keluar akar pertama), sesudah mentik barulah bibit dimasukan ke lubang tanam dengan posisi akar di bawah dan di tutup bubuk jerami.
Cara ke tiga :
Yaitu sesudah bibit direndam, di peram dan mentik (seperti cara ke dua) bibit tidak eksklusif di masukan ke lubang tanam melainkan di tanam terlebih dahulu didalam media pelastik ukuran 6×10 yang telah di isi tanah di campur kompos,setelah bibit tumbuh dan berdaun dua (usia 8-12 hari) barulah benih di pindahkan ke lubang tanam. Penanaman dilakukan pada umur 8-10 hss (hari sesudah semai) dengan keluarnya 2 daun sempurna. Waktu penanaman pada ketika sore hari karna untuk mencegah layunya bibit yang akan ditanam.
Catatan : cara ketiga lebih terkenal dikalangan petani alasannya yaitu lebih kondusif dan menghasilkan tumbuhan yang seragam/serempak.
PERAWATAN
1. Penyiraman.
Dilakukan apabila kondisi tanah guludan kering, biasanya di lakukan pada pagi atau sore hari.
2. Penyulaman.
Adalah proses penggatian tumbuhan yang mati dengan tumbuhan baru, dilakukan secepat mungkin untuk menjaga keseregaman.
3 Penyiangan.
Adalah proses pencucian guludan dari gulma/rumput pengganggu, terutama pada guludan yang tidak ditutup likat (sejenis pelastik epilog guludan).
4 Pemasangan ajir.
Ada dua cara pemasangan ajir untuk budidaya paria ini, yaitu :
- Ajir dipasang sepeti biasa dengan cara ditancapkan di tiap pinggir guludan dan di ikat memakai tali pelastik.
- Ajir dipasang mirip gawang dengan cara ditancapkan di tiap pinggir guludan, ajir yang sudah tertancap dipinggir guludan kemudian disatukan dengan ajir dari guludan lain mengunakan sebatang ajir lagi sebagai penghubungnya sampai mirip gawang. Setelah penanaman dilakukkan pemeliharaan tumbuhan dengan cara pemasangan para-para berupa lanjaran/bambu + net /jala dari tamper plastik/nilon atau dengan para-para bambu + net saja. Pada ketika tumbuhan berumur 10-20 hst (hari sesudah tanam) dilakukan pengikatan pada tumbuhan sesudah itu dilakukan pewiwilan terhadap tunas samping yang muncul diketiak daun pada ruas 1 s/d 5.
5 Pemupukan
- Pertama dilakukan pada umur 15-20 hari sesudah tanam/pemindahan memakai NPK 16-16-16 dengan takaran 40-50 kg/Ha pemupukan dilakukan dengan cara di kucur.
- Pemupukan kedua dilakukan 8-10 hari sesudah pemupukan pertama, memakai NPK 16-16-16, dengan takaran 50-100 kg/Ha pemupukan dilakukun dengan cara di kucur
- Pemupukan dilanjutkan setiap 8-10 hari dengan takaran sama mirip pemupukan ke dua, pemupukan dilakukan dengan cara di kucur atau sanggup juga di tabur di sekitar lubang tanam.
- Kemudian dilakukan pemupukan susulan, jarak pemupukan 10 cm dari tumbuhan dengan interval, pemupukan pada umur 15 hst dengan takaran NPK 5-10 g/tanaman, pada umur 35 hst NPK 5-10 g/tanaman. Pada umur 55 hst 5-10 g/tanaman. Pada fase vegetatif disemprot pupuk daun dengan kandungan N tinggi (Mamigro super N). Pada fase generatif disemprot pupuk daun kandungan P tinggi/(Mamigro NPK Spesial). Untuk memacu munculnya buah sanggup memakai ZPT dengan materi aktif etilen Bigest.
6. Pengamatan hama penyakit
Adalah proses pengamatan tumbuhan dari hama penyakit yang kemungkinan menyerang, proses ini dilakukan dengan rutin dan teliti, apabila ditemukan adanya serangan hama segera lakukanlah pengendalian.
7. Pengendalian hama penyakit
Adalah proses penumpasan hama yang menyerang tanaman, baik itu serangga/ulat, jamur, bakteri, maupun hama lain mirip tikus, penggendalian hama sanggup dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida, pengasapan, pengemposan dan sebaginya.
D. PEMENENAN
Pemanenan pertama sanggup dilakukan pada umur 40-50 hari sesudah tanam (tegantung varietas pare / paria yang di tanam), dan seterusnya panen sanggup dilakukan setiap 2-4 hari sekali. Untuk ukuran buah yang di panen dan cara packingnya diubahsuaikan saja dengan seruan pasar.
Demikian sekilas cara budidaya paria, mohon di tambahkan jikalau ada kekurangan, semoga bermanfaat.
Sumber : diambil dari banyak sekali sumber.
0 Response to "Cara Menanam Tanaman Pare"
Post a Comment