Tambak Bandeng Panen 50 Hari
Tuesday, March 3, 2020
Add Comment
Tambak bandeng di pesisir utara Cirebon sudah rusak, miskin hara. Kondisi itu mengakibatkan petambak bandeng mustahil menerima hasil tinggi. Bahkan ada petambak kawakan bilang, beternak bandeng di pesisir utara Cirebon hanya buang uang dan tenaga. Itu memang dirasakan Muhidin, petambak bandeng di Cirebon. Selama 31 tahun bergelut dengan ikan bermulut mungil itu, tak pernah ia meraup untung besar. Kalau tidak rugi, paling pas-pasan.
Kondisi itu berubah semenjak Muhidin menerapkan teknologi sederhana. Mula-mula ia mengeringkan kolam kemudian menaburkan cacahan 20 gedebong pisang. Menurut Junaedi gedebong pisang kaya unsur fosfor organik yang tidak merusak tanah kolam. Karena tanah tetap gembur, unsur hara di dalam kolam gampang diserap tumbuhan yang menjadi masakan bandeng yakni klekap. Penggunaan gedebong cukup 1 kali dalam setahun atau 5 periode. Setelah itu kolam dengan kedalaman 60-80 cm (dasar kolam mirip punggung kura-kura) itu diisi air sampai macak-macak. Jangan lupa menyaring air supaya tidak banyak predator masuk. Gunakan racun jikalau terlihat banyak predator. Tiga hari kemudian isi air sampai ketinggian 40-60 cm. Terlalu dalam, sinar matahari yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis tidak sanggup masuk ke dasar kolam.
Muhidin masih menambahkan 1 liter probiotik untuk meningkatkan kesuburan kolam. Probiotik yang berisi mikroba itu dicampurkan ke dalam 50 liter air, kemudian disebar merata ke seluruh kolam. Biarkan kolam selama 3 hari sebelum bibit bandeng ditebar. Bibit yang dipakai berukuran 2,5-3 cm dengan padat penebaran 3.000 ekor. "Idealnya bibit berukuran 5 cm supaya lebih kuat. Tapi sebab ketersediaan terbatas, bibit ukuran lebih kecil pun diambil," tutur Muhidin. Tiga pekan berselang Muhidin kembali menambahkan tambahan yang berasal dari ekstrak kotoran walet, sayur-sayuran, dan buah-buahan, serta ikan. Dosisnya sama, 1 liter untuk kolam seluas 4.000 m2. Tujuannya mengantisipasi ketersediaan pakan yang berkurang sehabis bandeng tumbuh besar. Suplemen ini boleh digunakan, boleh juga tidak jikalau klekap yang tumbuh sanggup mencukupi kebutuhan ikan.
Meski tanpa pelet, pertumbuhan bandeng luar biasa cepat. Umur 50 hari bandeng sudah besar-besar: sekilo isi 10 ekor. Saat itu juga Muhidin dan Fuji, istrinya, melaksanakan pemanenan. Padahal biasanya dengan budidaya konvensional diperlukan waktu 5-6 bulan untuk mencapai ukuran sama. Itu pula yang Trubus saksikan saat simpulan Desember 2008 berkunjung ke kolam pembesaran milik Muhidin. Puluhan bandeng berumur 43 hari yang diambil sebagai sampel rata-rata berbobot 10-12 ekor/kg. Pertumbuhan cepat sebab klekap subur sehingga ketersediaan pakan melimpah. Selain tumbuh supercepat, tingkat kelulusan hidup juga meningkat drastis dari 70% menjadi 98%. Itu karena gedebong pisang dan probiotik menstabilkan salinitas dan pH air.
sumber : http://www.trubus-online.co.id
0 Response to "Tambak Bandeng Panen 50 Hari"
Post a Comment