Menanam Labu Siam Yang Baik
Wednesday, April 17, 2019
Add Comment
Labu siam (Sechium edule) yaitu tumbuhan yang masuk dalam famili Cucurbitaceae. Tanaman ini mempunyai ciri batang penunjang menjalar, lunak dan mengandung air. Warna buah labu siam sangat beragam, dari mulai kuning, hijau muda juga hijau tua. Di Indonesia, labu ini mempunyai banyak sebutan, ada yang menamakannya waluh siem, labu Jepang, ada juga yang menyebutnya labu Jipang.
Tanaman labu siam tumbuh dengan merambat ke para-para. Besar buahnya dua kali kepalan tangan dengan bentuk membulat ke bawah. Pada kulit luarnya ada alur yang menyerupai dengan pembagian ruang di dalam buah. Kulitnya yang tipis penuh tonjolan yang tidak beraturan. dan kalau dikupas mengeluarkan getah. Karena itu, sebelum dimasak harus direndam terlebih dahulu. Labu siam pada umumnya diolah sebagai materi sayuran ataupun lalapan.
Labu siam tergolong tumbuhan yang gampang ditanam. Itu sebabnya, tumbuhan ini tersebar di aneka macam belahan dunia, mulai dari tempat yang beriklim tropis hingga tempat subtropis, mulai di tempat dataran tinggi dengan hawa hambar hingga dataran rendah berhawa panas, semua cocok untuk ditanami labu siam. Hal ini disebabkan lantaran penyesuaian tumbuhan ini terhadap sikap cuaca sangat baik.
Labu siam tidak hanya mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi kurangnya air pada ekspresi dominan kemarau, tapi juga bisa mengantisipasi kelebihan air di ekspresi dominan hujan. Labu siam sanggup tumbuh dengan optimal pada tanah kering, bertanah gembur yang kaya materi organik, dengan drainase dan aerasi yang baik.
Untuk membudidayakan labu siam, berikut ini tahapan-tahapan cara menanam labu siam yang benar yang perlu dilakukan:
1. Pengolahan Tanah
Membudidayakan labu siam terhitung tidak sulit. Seperti halnya budidaya tumbuhan yang lain, awalnya dengan terlebih dahulu mengolah tanah dengan cara yang umum, yakni dengan membalik tanah dan menyeimbangkan unsur haranya. Setelah itu, dibentuk parit-parit di atas lahan guna memudahkan dalam pengairan tanaman. Pola tanam dan parit-parit sebaiknya dibentuk berjajar dan melintang.
Karena dalam pertumbuhan tumbuhan labu siam membutuhkan para-para, maka terlebih dahulu harus kita buat para– para setinggi +/- 220 cm dengan tiang pancang 3 m x 5 m. Untuk kepingan atasnya sanggup memakai anyaman bambu. Sementara panjang dan lebar para-para diubahsuaikan dengan kondisi lahan serta jumlah tanamannya.
Penanaman labu siam dilakukan dengan terlebih dahulu menciptakan lubang tanam berukuran 40 cm x 40 cm berkedalaman 20 cm. Jarak antara lubang tanam yang satu dengan yang lain sejauh 3 m dan antar baris 5 m. Untuk kerapatan tumbuhan antara 1200-1500 tumbuhan per hektar.
2. Pembibitan Labu Siam
Labu siam diperbanyak melalui biji-biji yang terdapat pada buah labu siam yang umurnya sudah sangat tua. Biji-biji labu siam tersebut disemaikan di tempat yang lembab hingga berkembang menjadi kecambah atau mengeluarkan tunas baru. Jika tunas yang tumbuh sudah lebih dari 30 cm, maka benih sudah siap untuk ditanam.
3. Penanaman dan Pemeliharaan
Dalam tahap penanaman terdapat beberapa proses dan tahap seperti:
- Memasukan benih bertunas tersebut ke dalam lubang-lubang tanam yang sudah kita buat di atas lahan.
- Benih yang sudah dimasukkan ke dalam lubang tanam selanjutnya ditutup dengan lapisan tanah, dan harus selalu kita jaga dari serangan aneka macam macam hama, termasuk gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitarnya.
- Pastikan bahwa para-para yang telah kita pasang sebelumnya sudah bangun dengan kokoh dan siap untuk dijadikan sebagai media rambat tanaman.
- Jika dalam proses pertumbuhannya kita jumpai tumbuhan yang tumbuh tidak sehat, lakukan penyulaman sesegera mungkin dengan bibit gres yang umurnya diperkirakan sama, penyulaman ini sanggup dilakukan semenjak satu ahad sehabis tanam.
- Ketika tumbuhan labu mulai tumbuh merambat atau menjalar, periksa kondisi sekitar lahan. Jika banyak dijumpai gulma atau rumput liar, lakukan penyiangan guna mengurangi ancaman hama dan penyakit tanaman, serta persaingan dalam memperebutkan unsur hara yang terdapat di dalam tanah .
- Para-para mulai difungsikan begitu tumbuhan mengeluarkan sulur. Rambatkan sulur tumbuhan pada bambu yang ditancapkan di erat batang tanaman, dan pastikan sulur tersebut merambat dengan benar, supaya ketika mulai berbuah, bambu yang menjadi para-para tersebut ikut membantu batang dalam menyanggah beban buah.
- Pada ketika tumbuhan berumur 3-6 minggu, lakukanlah pemangkasan pada cabang, supaya tunas sanggup menyebar dengan baik. Jika tunas sanggup menyebar dengan baik, maka buah akan tumbuh dengan merata dan pertumbuhannya juga akan berlangsung sempurna. Potonglah ujung cabang yang renta dan tidak sanggup lagi tumbuh memanjang, supaya tunas-tunas gres sanggup tumbuh. Potong juga daun-daun yang sudah tua.
4. Hama dan Penyakit
Terdapat beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang Labu Siam, beberapa diantaranya adalah:
- Ulat Grayak
Hama yang paling sering menyerang labu siam yaitu ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat ini menghabiskan daun labu dan hanya meninggalkan tulang daun saja. Ulat grayak melaksanakan serangannya pada malam hari, dan pada waktu siang ulat tersebut bersembunyi di dalam tanah. Untuk mencegah hama ini, tumbuhan harus dibersihkan dari aneka macam jenis gulma, serta menyemprotkan sedini mungkin Azodrin dengan takaran 2 cc/l.
- Kepik
Hama tumbuhan labu yang lain yaitu Kepik Leptoglossus australis. Kepik ini menyerang dengan menciptakan bacokan pada buah labu, sehingga ketika buah tersebut terkena air hujan, akan gampang dimasuki cendawan. Akibat yang ditimbulkan, buah menjadi lembek dan busuk. Untuk mengatasinya sanggup dengan menyemprotkan Azodrin dengan takaran yang sama menyerupai di atas.
- Penyakit Layu
Sedang untuk penyakit yang sering menyerang tumbuhan labu yaitu penyakit layu yang disebabkan cendawan Fusarium sp. Penyakit ini menyerang bibit yang gres tumbuh atau tumbuhan yang masih muda. Gejalanya, ujung daun perlahan-lahan layu kemudian mengerut, sebelum alhasil kering.
Cabut dan musnahkan segera tumbuhan yang terjangkit penyakit ini, supaya tidak menular pada tumbuhan lain yang masih belum terjangkiti. Selain itu, semprotkan Benlate 2 g/l air ke seluruh batang dan daun tumbuhan serta ke bekas tanah tempat tumbuhan yang terkena penyakit supaya tidak menyerang tumbuhan lain.
5. Panen dan Pasca Panen
Pada umur 3 – 5 bulan, tumbuhan labu siam siap untuk dipanen untuk yang pertama kalinya. Cara memanennya yaitu dengan memotong labu siam pada tangkainya memakai pisau. Usahakan supaya tidak hingga terjatuh, lantaran kulit buahnya yang halus gampang sekali lecet sehingga sanggup mengurangi mutu.
Setelah panen pertama, panen berikutnya dilakukan satu ahad sekali. Tanaman ini mempunyai produktifitas selama 3–4 tahun. Setelah melewati masa itu, lakukanlah peremajaan dengan menanam tumbuhan baru. Satu tumbuhan labu siam rata-rata sanggup menghasilkan sebanyak +/- 500 buah. Sedang produksi labu siam sanggup mencapai 8–10 ton/ha per tahun.
0 Response to "Menanam Labu Siam Yang Baik"
Post a Comment