Mengenal Flora Bagus Pengganti Gula
Wednesday, April 17, 2019
Add Comment
MENGENAL TANAMAN MANIS PENGGANTI GULA
Bahan tambahan masakan ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Salah satu materi tambahan masakan ialah tambahan makanan. Banyak jenis tambahan diantaranya saccarin, aspartam dan stevia.
Gula yang dibentuk dari tebu, bagi penderita diabetes pastilah akan ditakuti. Kandungan kalorinya bisa menjadi bahaya serius bagi mereka yang terkena penyakit itu dan untuk orang yang sedang menjalani aktivitas diet.
Namun jangan bingung, kini daun stevia rebaudiana Bertoni, mengandung materi tambahan alami nonkalori dan bisa menghasilkan rasa manis 70 – 400 kali dari manisnya gula tebu, sanggup dijadikan materi dasar industri gula non-kalori atau materi dasar industri masakan serta minuman atau jamu tradisional.
Pada tahun 1887 peneliti ilmiah amerika Antonio Bertoni menemukannya. Bertoni menamakannya Eupatorium Rebaudianum Bertoni, kemudian dimasukkan dalam genus stevia (1905). Diduga lebih dari 80 jenis spesies stevia tumbuh liar diAmerika Utara dan 200 jenis spesies alami di Amerika Selatan. Namun hanya Stevia Rebaudiana yang diproduksi sebagai pemanis
Stevia ialah tumbuhan perdu orisinil dari Paraguay. Cocok pada tanah berpasir dengan tinggi tumbuhan maksimal 80 cm. Daunnya memiliki rasa enak dan menyegarkan. Gula stevia telah di komersilkan di Jepang, Korea, RRC, Amerika Selatan untuk materi tambahan bagi penderita diabetes dan kegemukan.
Stevia yang pernah ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea dan China. Bahan tumbuhan tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan tumbuhan stevia di lapang sangat beragam.
Kualitas daun stevia dipengaruhi banyak faktor lingkungan menyerupai jenis tanah, irigasi, penyinaran dan sirkulasi udara. Harus dijaga dari gangguan basil dan jamur. Kualitas stevia didasarkan atas aroma, rasa, penampakan dan kemanisannya. Pengguaannya stevia memperlihatkan rasa yang unik tidak menyerupai tambahan kebanyakan yang mengakibatkan rasa pahit pada akhirnya. Rahasia kemanisan stevia terletak pada molekul kompleksnya yang disebut steviosida yang merupakan glikosida disusun dari glukosa, sophorose dan steviol.
Apakah stevia aman? Jawabannya ialah PASTI! Baik oleh umum maupun bagi penderita diabetes, hypoglycemia, candida, tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan. Stevia merupakan tambahan pilihan untuk generasi masa depan. Stevia merupakan salah satu tumbuhan kesehatan yang paling diminati di dunia kini ini. Karena tubuh insan tidak memproses glikosida dari daun stevia tetapi mendapat kalorinya.
Dari laporan kesehatan yang diterima baik laporan laboratorium maupun pengguna konsentrat stevia setiap hari. Penelitian ilmiah mengindikasikan bahwa stevia efektif meregulasi gula darah dan kedepannya membuatnya normal.Studi juga mengindikasikan bahwa stevia memberi imbas berbeda pada orang tekanan darah rendah dan tekanan darah normal. Dia juga menghambat pertumbuhan basil dan organisme yang mengakibatkan infeksi, termasuk basil yang mengakibatkan gangguan gigi dan penyakit gusi. citra Ini diperkuat dengan laporan pengguna stevia yang lebih tahan terhadap serangan flu.
Stevia untuk perawatan tubuh
Air pada konsentrat daun stevia sanggup dipakai sebagai perawatan kulit. Di Paraguay konsentrat stevia dipakai untuk menciptakan sabun herbal, masker wajah, krim rambut dan shampoo.
Pemanis yang tidak mengakibatkan gigi berlubang
Selama masa balita diketahui bahwa masakan dengan tambahan menyerupai permen, es krim, soda dan masakan ringan manis mengakibatkan gigi berlubang. Banyak terdapat basil dimulut, pada umumnya Strepcocci mutans, yang memfermentasikan gula menjadi asam. Asam ini melekat pada email gigi yang mengakibatkan gigi berlubang. Steviosida dan Rebaudiosida A dari penelitiannya Das, 1992 disimpulkan bahwa keduanya tidak mengakibatkan gangguan pada gigi alasannya ialah keduanya tidak sanggup difermentasikan oleh bakteri.
Stevia sanggup menurunkan berat tubuh dan mengatur berat tubuh alasannya ialah sanggup mereduksi masakan bergula dan berlemak. Dari penelitian juga disebutkan bahwa stevia mengatur prosedur rasa lapar seseorang yang menciptakan kontraksi pada perut semoga rasa lapar tiba lebih lambat. Keuntungan lain dari penggunaan stevia ialah sanggup meningkatkan kemampuan lambung dan daya cerna pencernaan untuk mengurangi resiko pada perokok dan peminum.
Pada tahun 1986 peneliti dari Brazil di Universitas Maringa dan Sao Paolo mengevaluasi kandungan gula darah seseorang (Curi, 1986). Enam puluh sukarelawan diberi stevia sebanyak 5 g selama 3 hari setiap 6 jam. Ekstrak ini direbus selama 20 menit. Tes Toleransi Glukosa (TTG) didemokan dengan membandingkan antara para sukarelawan ini dengan orang yang tidak mengkonsumsi stevia. Pemeriksaan pada sukarelawan memperlihatkan penurunan kadar gula darah yang signifikan. Ini mengindikasikan bahwa stevia merupakan substitusi tambahan yang potensial dan kondusif bagi penderita diabetes.
Sampai ketika ini belum ada komplain pada pengguna stevia, selama penggunaannya hampir 1500 tahun di Paraguay dan 20 tahun di Jepang. Peneliti menemukan studi bahwa stevia kondusif dikonsumsi melalui penelitian yang intensif menyerupai dilaporkan oleh Dr. Daniel Mowrey.
Kandungan Stevia
Daun Stevia klon BPP 72 memiliki kandungan steviosida 10-12 % dan rebaudiosida 2-3 %. Selain mengandung glikosida, juga mengandung protein, serat, karbohidrat, mineral, vitamin A, vitamin C dan 53 komponen lainnya. Produknya berupa steviosida, Rebaudiosida, ekstrak, dan konsentrat. Ekstraknya dalam bentuk steviosida sanggup mencapai kemanisan 70 – 400 kali dari gula biasa.
Kegunaan produk
Sangat dianjurkan bagi penderita diabetes atau persoalan kelebihan berat badan/obesitas. Boleh dikonsumsi bagi orang sehat untuk minuman sehari-hari. Gula stevia ialah gula herba alami sehingga tidak memiliki imbas samping serta aman.
Berbagai manfaat daun stevia menjadikan budidaya tumbuhan dari Paraguay ini menjanjikan untung nan manis.
Bagi para penderitanya, penyakit diabetes atau gula tentu menjadi momok yang menakutkan. Padahal, tanpa gula, masakan dan minuman terasa kurang mantap, bahkan hambar. Maka, tambahan rendah kalori kini semakin banyak diminati oleh masyarakat. Kini, mulai banyak petani membudidayakan tumbuhan orisinil Paraguay dan Brazil ini.
Konon, rasa daun stevia segar 10-15 kali lebih manis ketimbang gula. Adapun ekstrak kualitas elok diklaim bisa 200-300 kali lebih manis daripada gula.
0 Response to "Mengenal Flora Bagus Pengganti Gula"
Post a Comment