Teknik Pemijahan Ikan Koi
Friday, January 31, 2020
Add Comment
I. PENDAHULUAN
Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga sanggup dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius menekuninya. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi ialah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air.
ungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya.
Disisi lain koi sudah menjadi prestise . Salah satu ajang untuk mendongkrak prestise koi ialah lewat kontes. Koi yang berhasil menyabet gelar juara bakal terangkat pamornya sehingga harganya melambung. Si pemilik biasanya tidak rela melepaskan koi kesayangannya meski ditawar dengan harga 4-5 kga koi kali semula.
Tingginya harga koi mengakibatkan bisnis ikan yang mengakibatkan bisnis ikan yang menjadi pujian masyarakat Jepang ini tidak pernah surut. Dalam perkembangannya , budidaya koi juga selalu melahirkan strain-strain gres . Bagaimana perkembangan koi di Indonesia?
Pada hakikatnya kondisi alam Indonesia sangat menunjang untuk budidaya koi. Sayangnya, perjuangan produksi koi masih terbatas. Para pengusaha koi di dalam negeri belum memanfaatkan peluang pasar koi secara optimal. Alasannya, membudidayakan koi membutuhkan lahan dan dana yang tidak sedikit. Padahal di sisi lain, budidaya koi di Indonesia berpeluang menyaingi Jepang. Sebab, budidaya koi di Jepang juga terhambat jawaban beberapa persoalan, antara lain: terbatasnya lahan, mahalnya upah tenaga kerja, dan imbas empat demam isu yang menjadi hambatan terbesar dalam budidaya koi di Jepang.
Adapun mengenai mutu, kualitas ikan koi sangat ditentukan oleh tipe bentuk tubuh yang sempurna, warna tubuh yang cemerlang, dan tumpuan warna tubuh yang unik. Keindahannya merupakan perpaduan antara keelokan warna dan bentuk tubuh, disertai perlakuannya secara keseluruhan.
II. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN KOI
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan ikan koi ialah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih, dan perlakuan seleksi yang ketat.
2.1. Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan mustahil menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan sanggup dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit sanggup menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapat sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan bawah umur dan hewan peliharaan lain.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya sanggup persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jikalau ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang digunakan untuk lmensuplai pakan benih jikalau kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.
Bagi yang mempunyai uang cukup, dinding kolam sanggup dilapis vinil yaitu materi yang biasa untuk menciptakan kolam fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan imbas dari semen sanggup dihilangkan.
2.2. Seleksi Induk
Syarat utama induk ialah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.
Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jikalau dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.
Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan tak disangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan sanggup dihindari.
Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, alasannya ialah keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih mempunyai sifat-sifat unggul, menyerupai warnanya pekat. Pada dikala seleksi benih, nantinya sanggup dipilh mana yang anggun dan mana yang diafkir.
2.3. Persiapan Kolam
Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan ialah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.
Telur koi melekat (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau materi apa saja yang sanggup digunakan untuk menempelkan telurnya. Oleh alasannya ialah itu sediakan penempel telur yang memadai supaya telur koi sanggup selamat.
Penempel telur sanggup menggunakan kakaban, yang digunakan untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibentuk dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang dibutuhkan diubahsuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.
Agar sanggup mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat supaya kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas supaya terbebas dari lumpur.
Kakaban dipasang sehabis kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, daerah penempel telur sanggup juga menggunakan tanaman air menyerupai Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk.
2.4. Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam.Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya.Makin usang gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.
Telur-telur yang terkena sperma akan melekat pada kakaban atau materi penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan akhir pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur sanggup habis dimakan induknya.
Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih mudah alasannya ialah lebih menghemat lahan (kolam).
Untuk mencegah supaya tidak terjangkit jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air supaya kotoran yang mungkin menutupi telur sanggup terlepas.
2.5 Penetasan Telur
Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air tetap konstan. Jika suhu terlalu dingin, penetasan akan berlangsung lama. Jika suhu terlalu tinggi, telur sanggup mati dan membusuk.
Agar telur sanggup terendam semua, rangkaian kakaban harus “ditenggelamkan” ke dalam kolam. Untuk itu sanggup menggunakan jasa gedebog pisang. Potong tiga buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, kemudian letakkan diatas kakaban dengan dua ruas bambu sebagai alasnya. Agar sanggup stabil, gedebog diratakan salah atu sisinya.
Dalam tempo 2 – 3 hari telur koi sudah mulai menetas. Setelah menetas kakaban diangkat dan dipindahkan ke daerah lain. Nantinya kakaban sanggup digunakan lagi di lain kesempatan.
Benih koi umur seminggu masih lembut. Umumnya orang menetaskan telur koi dalam hapa yaitu kantong yang bermata lembut yang biasa untuk menampung benih. Di hapa, benih koi lebih gampang dikumpulkan dan tidak hanyut terbawa fatwa air. Koi yang gres menetas masih membawa kuning telur sebagai persediaan pakan utama yang pertama.
Selama itu mereka belum membutuhkan pakan dari luar alasannya ialah pencernaannya belum terbentuk sempurna. Dua atau tiga hari kemudian, mereka sudah mulai berenang. Saat ini sudah waktunya menyediakan pakan bagi benih. Benih ini harus dipindahkan ke kolam pembesaran yang banyak mengandung pakan alami.
2.6 Perawatan Benih
Benih yang sudah berenang bebas harus dipindahkan ke kolam pembesaran. Kolam pembesaran ini harus dipersiapkan, supaya ditumbuhi pakan alami, seminggu sebelum pemijahan. Adapun langkah – langkah persiapannya sebagai berikut.
Kolam dikeringkan selama dua hari di bawah terik matahari dan disemprot dengan pestisida supaya hewan yang tidak dikehendaki mati. Pestisida yang digunakan Dipherex atau Nogos dengan takaran 0,5 – 1,0 ppm. Kemudian untuk menyediakan pakan alami berupa hewan renik, kolam dipupuk dengan kotoran ayam dan jerami. Jerami ditindih dengan watu dan diletakkan di sudut – sudut kolam. Volume kotoran ayam 1,5 kg/m2. pintu pemasukan air ke kolam harus diberi saringan.
Dalam beberapa hari, air yang terkena jerami akan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Namun, beberapa hari kemudian akan jernih kembali. Jika dukungan kotoran ayam dan jeramitepat, dalam beberapa hari kemudianakan tumbuh infusoria dan fitoplankton. Pada dikala ini benih – benih koi sudah sanggup dimasukkan sehabis kurang lebih sepuluh hari, daphnia akan tumbuh.
Jika tidak sanggup menumbuhkan pakan alami, terpaksalah memberi pakan benih koi dengan pakan buatan menyerupai kuning telur yang direbus, tepung udang, susu debu untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus untuk koi. Untuk menjaga supaya air tidak bacin oleh sisa pakan buatan, di kolam dimasukkan air gres supaya sisa pakan hanyut.
0 Response to "Teknik Pemijahan Ikan Koi"
Post a Comment