Jenis-Jenis Kerapu Dan Budidayanya



Di Indonesia kerapu termasuk komoditas unggulan perikanan budidaya. Harga cukup tinggi dan merupakan komoditas ekspor yang sangat diminati di pasar Internasional. Terdapat 7 genus ikan kerapu yang tersebar di perairan Indonesia, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis, Chromileptes, Epinephelus, Plectropomus, dan Variola. Dari 7 genus kerapu tersebut tidak semua sanggup dibudidayakan dengan baik. Ada 3 genus saja yang sanggup dibudidayakan dengan baik dan mempunyai nilai hemat yang tinggi. Ketiga genus tersebut ialah Chromileptes, Plectropomus, dan Epinephelus.

Spesies kerapu komersial genus Chromileptes ialah Chromileptes altivelis yang termasuk jenis Serranidae, ordo Perciformes. Jenis kerapu ini disebut juga polka dot grouper atau hump backed rocked atau dalam bahasa lokal sering disebut ikan Kerapu Tikus. Ciri-ciri tubuh ialah berwarna dasar abu-abu dengan bintik hitam. Ikan kerapu tikus juga sering disebut sebagai ikan kerapu angsa merujuk pada cirri-ciri tubuhnya yang dihiasi bintik-bintik kecil bundar berwarna hitam dan dengan karakteristik tubuhnya yang menyerupai itu jenis kerapu ini dalam perdagangan internasional disebut sebagai panther fish. Daerah habitatnya mencakup Kep. Seribu, Kep. Riau, Bangka, Lampung dan daerah perairan terumbu karang.

Spesies kerapu dari genus Plectrocopomus yang sudah sanggup dibudidayakan dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi ialah ikan kerapu sunuk atau kerapu merah (Plectrocopomus leopardus) yang banyak dibudidayakan oleh lantaran jenis ikan ini ternyata pertumbuhannya lebih cepat daripada jenis ikan kerapu lainnya, dan benihnya selain diperoleh dari alam (penangkapan) juga sudah sanggup diadakan dengan cara pemijahan dalam bak. Kerapu Sunuk (coral trout) sering ditemukan hidup di perairan berkarang. Badan ikan memanjang tegap. Kepala, badan, dan pecahan tengah dari sirip berwarna abu-abu kehijau-hijauan, cokelat, merah, atau jingga kemerahan dengan bintik-bintik biru yang berwarna gelap pada pinggirnya. Bintik-bintik pada kepala dan pecahan depan tubuh sebesar diameter bola matanya atau lebih besar. Pada jenis kerapu sunu lodi berangasan umumnya bintik-bintik biru di tubuh berbentuk lonjong. Sebaliknya, pada kerapu sunu lodi halus bintik-bintik ini berbentuk bundar dan lebih kecil ukurannya bintik-bintik yang ada di pecahan belakang tubuh berbentuk bukat dan berukuran kecil. Sementara itu, pecahan bawah kepala dan tubuh tidak terdapat bintik-bintik biru. Namun, ada satu bintik biru pada pangkal sirip dada. Bentuk ujung sirip ekor ikan kerapu sunu rata. Ujung sirip tersebut terdapat garis putih. Adapun pada sirip punggung ikan terdapat duri sebanyak 7-8 buah. Daerah habitat tersebar di perairan Kep. Karimanjawa, Kep. Seribu, Lampung Selatan, Kep. Riau, Bangka Selatan, dan perairan terumbu karang.

Spesies dari genus Epinephelus ialah ikan Kerapu Lumpur atau estuary grouper (Epinephelus spp) dan ikan kerapu macan yang mempunyai nama ilmiah Epinephelus fuscogutattus. Kedua jenis ikan inilah yang sudah sanggup dibudidayakan di Indonesia dari genus Epinephelus. Kerapu lumpur mempunyai warna dasar hitam berbintik-bintik sehingga disebut juga kerapu hitam. Bentuk tubuh memanjang Bagian kepala dan punggung berwarna gelap kehitaman, sedangkanperut berwarna keputihan. seluruh tubuhnya dipenuhi bintik-bintik berangasan berwarna kecokelatan atau kemerahan. Spesies ini paling banyak dibudidayakan lantaran laju pertumbuhannya yang cepat dan benih relatif lebih banyak ditemukan. Daerah habitat banyak ditemukan di Teluk Banten, Segara Anakan, Kep. Seribu, Lampung, dan daerah muara sungai.

Kerapu macan termasuk kelompok ikan kerapu yang berharga tinggi. Jenis kerapu ini merupakan ikan orisinil Indonesia yang hidup tersebar di banyak sekali perairan berkarang di Nusantara. Selain di Indonesia, daerah penyebaran kerapu macan mencakup perairan di wilayah Indo-Pasifik. Bentuk ujung sirip ekor, sirip dada, dan sirip dubur ikan berupa busur. Kepala dan badannya berwarna abu-abu pucat kehijauan atau kecokelatan. Badan dipenuhi dengan bintik-bintik gelap berwarna jingga kemerahan atau coklat gelap. Bintik-bintik di pecahan tengah lebih gelap dibanding yang di pinggir. Ukuran bintik semakin mengecil ke arah mulut. Adapun punggung dan pangkal sirip punggung ikan terdapat bercak besar kehitaman.

Dalam pembudidayaan ikan kerapu di atas perlu diperhatikan hal-hal berikut semoga pembudidayaan sanggup berhasil, yaitu :
  • Terlindung dari gelombang besar dan badai, alasannya ialah ikan gampang menjadi stres dan menurunkan selera makan apabila terus menerus dihantam gelombang,
  • Terlindung dari bahaya predator yaitu binatang buas bahari (ikan butal dan ikan besar lainnya) dan burung laut,
  • Terlindung dari bahaya pencemaran buangan limbah industri, limbah pertanian dan limbah rumah tangga,
  • Terlindung dari hilir pulang kampung kemudian lintas kapal lantaran selain akan mengakibatkan riak-riak gelombang juga buangan kapal (minyak solar dll) akan mencemari area pemeliharaan

0 Response to "Jenis-Jenis Kerapu Dan Budidayanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel