Membuat Kompos Jerami


Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari gabungan bahan-bahan organik yang sanggup dipercepat secara artifisial oleh populasi banyak sekali macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan ialah proses dimana materi organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan materi organik sebagai sumber energi. Membuat kompos ialah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut biar kompos sanggup terbentuk lebih cepat. Proses ini mencakup menciptakan gabungan materi yang seimbang, tunjangan air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos bisa memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan materi organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui sanggup membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk memakai kompos cenderung lebih berkualitas dibanding tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, contohnya hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, lebih lezat dan yang niscaya lebih sehat.

Hal yang paling melimpah untuk dijadikan kompos ialah jerami. Jerami yang dihasilkan dari satu areal pesawahan, rata-rata 1,4 dari jumlah hasil panennya. Bayangkan saja kalau dari satu hektar lahan sawah menghasilkan 6 ton padi, berarti jeraminya ada 8,4 ton. Dan kalau dibentuk kompos dengan hasil rata-rata 60%, maka kompos yang sanggup dihasilkan sebanyak 5,04 ton.

Hasil analisa laboratorium terhadap kompos jerami yang dibentuk dengan memakai basil pengurai berbeda-beda nilai haranya. Hal ini tergantung dari jenis mikroba yang digunakan, komposisi bahan, cara dan perlakuan ketika pembuatannya. Namun demikian perbedaan tersebut tidak lah terlalu signifikan. Berikut ialah salah satu dari hasil analisanya:
-   Rasio C/N............. 21
-   C-Organik............. 35,11%
-   Nitrogen (N).......... 1,86%
-   Fosfor (P2O5)......... 0,21%
-   Kalium (K2O)......... 5,35%
-   Kalsium (Ca).......... 4,2%
-   Magnesium (Mg)...... 0,5%
-   Tembaga (Cu)........ 20 ppm
-   Mangan (Mn).......... 684 ppm
-   Zing (Zn).............. 144 ppm

Kalau mengacu pada nilai sesuai dengan hasil analisa di atas, maka dalam setiap ton kompos jerami mempunyai kandungan hara setera dengan 41 kg urea, 6 kg SP36, dan 89 kg KCl atau sama dengan total NPK 136 kg. Dan untuk kompos yang dihasilkan dari satu hektar lahan (5,04 ton) setara dengan 206,64 kg urea, 30,24 kg SP36, dan 448,56 kg KCL. Tentunya jumlah ini cukup untuk dikembalikan lagi ke lahan sawah sebagai pupuk dan pastinya sanggup menghemat biaya pembelian pupuk. Sungguh luar biasa, bukan!

Cara-cara pembuatanya ialah sebagai berikut:
1.     Siapkan larutkan dari B-Satu, gula dan air sesuai petunjuk pada label.
2.     Tumpuk jerami, harus diinjak-injak hingga padat, setinggi 25 cm.
3.     Beri kohe diatasnya kira-kira setebal 5 cm. Tahap ini sifatnya opsional, boleh dilakukan, boleh tidak. Kalau dilakukan tentunya akan lebih baik sebab sanggup memperkaya kandungan haranya.
4.     Taburkan dedak padi halus, tidak perlu tebal cukup tertutup rata saja.
5.     Siramkan larutan yang telah disiapkan ke seluruh permukaan materi secara merata. Apabila larutan habis dan proses penyiraman belum selesai, larutan harus dibentuk lagi.
6.     Lakukan lagi tahap ke-2 hingga ke-5 di atasnya secara berlapis-lapis hingga mencapai ketinggian 1 meter (4 lapis).
7.     Tutup seluruh materi dengan pelastik yang gelap atau terpal. Usahakan sinar matahari dan air hujan tidak tembus (masuk).
8.     Seminggu sekali epilog dibuka, kemudian materi kompos dibalik (atas jadi dibawah). Setelah pembalikan selesai, materi kompos harus ditutup kembali. Tahap ini dilakukan pada ahad ke-1 hingga ke-3.
9.     Setelah 4 minggu, kompos sudah matang (jadi). Kompos boleh pribadi disebarkan di sawah atau dikering anginkan dulu.

Kompos yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.     Warna menjadi coklat kehitaman.
2.     Terjadi perubahan bentuk fisik, menjadi remah.
3.     Suhu tidak panas (sama dengan suhu tanah).
4.     Tidak berbau.

Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari gabungan materi Membuat Kompos Jerami
Kompos yang sudah matang (jadi)

0 Response to "Membuat Kompos Jerami"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel